Senin, 08 Desember 2008






SHALAT IDUL ADHA DI TOKYO

Dilaporkan oleh Murlan Tamba (Presidium KAHMI Medan) dari Tokyo

Sangat berbeda suasana malam takbir di tanah air dengan apa yang terjadi Tokyo. Jika di tanah air takbir membahana, kota Tokyo sama sekali tidak terlihat tanda bahwa besok adalah 10 Zulhijah hari besar Islam yakni Idul Adha. Saya bertakbir sendiri di kamar hotel, terasa ada getaran hati dan gerak mata yang berubah, ketika mendengar takbir sendiri. Terbayang suasana Ied di lingkungan keluarga.

Alhamdulilah di sela kesusahan mencari lokasi Shalat Ied yang diadakan di Sport Hall Sekolah Republik Indonesia- KBRI di Tokyo, kami ketemu dgn warga Indonesia yg juga sama menuju tempat dilaksanakannya shalat Ied diadakan. Mereka adalah kaummuda yang energetik bekerja di perusahaan oil & gas di Yokohama, salah seorang namanya Didi, alumni Guna Dharma Jakarta, anak Jakarta asal Sumbar. Menurut penuturannya ada 30 orang yg bekerja di sana. Para kaum muda ini setelah shalat tengah hari masuk kerja kembali, sebab izin hanya setengah hari.

Harga kurban beraneka kambing ada 2 versi. Qurban diserahkan ke Indonesia di berbagai daerah termasuk disalurkan ke Rumah Zakat, ke beberapa mesjid di berbagai daerah di tanah air.

Pelaksanaan shalat jam 09.00 pagi atau 07.00 WIB. Sekolah Republik Indonesia Tokyo, 4-6-6 Meguro Tokyo. Bertindah sebagai khatib dan imam Amien Sumanjaya dari Jakarta. Dalam khutbahnya beliau mengupas tentang keberadaan Nabi Ibrahim. Hikmah dari Ibrahim beliau teguh pendirian. Ibrahim adalah imam taqwa. Padang arafah adalah padang perkenalan. Kita hrus memperhatikan guru yang belum mampu di tanah air. Allah SWT mentaqdirkan bangsa Indonesia jumlah muslim terbanyak di Indonesia. Umat Islam adalah pemersatu di indonesia, telah dipraktek dari ayat bahwa umat islam itu bersaudara.

Setelah shalat Ied selesai diadakan silaturrahim sesama jamaah keluarga Indonesia di Jepang dengan Dubes RI untuk Jepang Bapak Dr. H. Jusuf Anwar, SH, MA, mantan Menteri Keuangan RI. Suasana semakin menarik setelah shalat Ied di pelataran tersedia berbagai makanan seperti bakso, sate, nasi kari dan lain-lain. Bakso memang harganya mahal bila dibanding dengan di Medan, satu mangkok harganya 500 Y atau setara dengan Rp. 60.000, tapi lezat sekali panas-panas terasa sungguh pas dengan cuaca yang dingin.

Tidak ada komentar: