Rabu, 29 Oktober 2008

Mensos : Idealisme Kepemudaan Harus Kembali Dimunculkan

Berita Sore
28 Oktober 2008 | 15:19 WIB

Medan ( Berita ) : Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah berharap idealisme kepemudaan kembali dimunculkan sesuai dengan semangat dan nilai sejarah bangsa Indonesia.

“Saya kira bagaimana membangun spirit atau semangat kepemudaan saat ini yang juga sesuai dengan idealisme,” ujarnya terkait peringatan Hari Sumpah Pemuda sesaat sebelum bertolak ke Jakarta di Bandara Polonia, Medan, Selasa [28/10] .

Dia mengatakan, dewasa ini sebagaian besar pemuda di tanah air bersikap pragmatis yang menyebabkan timbulnya generasi instan atau “ingin serba cepat” tanpa melalui proses dalam menyelesaikan suatu persoalan bangsa.

Padahal banyak persoalan besar yang sedang dihadapi bangsa seperti penanggulangan kemiskinan, sementara upaya mengembalikan harkat martabat bangsa dan kejayaan Indonesia memerlukan waktu tidak sebentar. “Untuk menyelesaikan masalah ini kan memerlukan yang waktu panjang, apalagi di tengah persaingan global yang cukup ketat dewasa ini dan perlu ada semangat serta idealisme,” ujarnya.

Menurut dia, kondisi pemuda instan itu disebabkan terjadinya revolusi di bidang industri teknologi komunikasi yang mendorong bangsa ini ingin cepat berubah dengan merujuk kepada salah satu negara lain.

Ia mencontohkan debat calon presiden Amerika Serikat beberapa waktu lalu yang dapat disaksikan secara langsung melalui siaran televisi di tanah air, yang kemudian memunculkan keinginan untuk melakukan hal sama. “Saya tidak bisa menafikan hal dan kondisi yang membuat kita harus seperti itu, apalagi kita menghindar dari kemajuan itu. Namun kita harus bisa memilah-milah mana yang baik bagi bangsa ini dan mana yang tidak dari kondisi tersebut,” jelasnya.

Bachtiar Chamsyah juga mengatakan, meski demikian selama hampir delapan tahun menjabat sebagai menteri ia menilai banyak terjadi perubahan ke arah positif yang dilakukan para pemuda dan generasi muda di tanah air.

“Saya mengikuti terus perubahan itu terutama di awal reformasi dan saya merasa bangga kalangan muda kita punya prestasi yang besar seperti pada olimpiade matematika dunia, fisika dunia dan terakhir Asian Beach Games kemarin,” katanya lagi.

Resesi Global

Menteri Sosial, Bachtiar Chamsyah mengatakan, resesi global yang diawali krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat (AS) tidak akan mempengaruhi dan mengurangi program pemberdayaan ekonomi rakyat yang dilakukan pemerintah.

“Seluruh program pemberdayaan masyarakat yang telah dicanangkan menjadi tiga kluster akan terus dilakukan oleh pemerintah,” katanya di Medan, Senin malam, usai acara halal bilhalal dengan para pengurus KAHMI Sumut.

Menurut Chamsyah, tiga kluster program pemberdayaan yang dicanangkan pemerintah akan jalan terus agar kesejahteraan rakyat terus dapat ditingkatkan.

Kluster pertama melalui pemberian bantuan langsung tunai (BLT), bantuan operasional sekolah (BOS), beras untuk kaum miskin (Raskin) dan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas).

Kluster kedua dilakukan melalui koordinasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dengan memberikan bantuan modal agar masyarakat dapat bekerja.

Ia mengatakan, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp70 triliun dalam program tersebut, sehingga setiap kecamatan dapat menerima dana sebesar Rp3 miliar untuk memberdayakan masyarakatnya.

Sedangkan, kluster ketiga dilakukan dengan cara memberikan kredit usaha kepada masyarakat melalui koordinasi Bank Rakyat Indonesia (BRI) tanpa menggunakan agunan. Masyarakat dapat menikmati kredit usaha itu karena agunannya sudah dijamin oleh Asperindo yang telah mendapatkan dana sebesar Rp12 triliun dari pemerintah. “Semua program pemberdayaan tersebut terus berjalan meski resesi global sedang melanda dunia internasional,” Chamsyah.

BLT Perlu Diperpanjang

Menteri Sosial, Bachtiar Chamsyah, mengatakan bahwa program bantuan langsung tunai (BLT) sebaiknya diperpanjang hingga menjelang Pemilu 2009. “Dari aspek kesejahteraan, pemerintah menginginkan BLT 2009 diperpanjang minimal tiga bulan dan maksimal enam bulan. Kenapa saya bilang begitu, karena April kan sudah pemilu, jadi kita ingin menjelang pemilu situasi kondusif,” katanya, di Medan, Selasa.

Menurut dia, usulan memperpanjang atau dihentikannya bantuan bagi rumah tangga miskin untuk tahun 2009 itu masih dibahas bersama DPR.

BLT sendiri merupakan salah satu realisasi dari tiga klaster program pemerintah dalam mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan mengurangi jumlah pengangguran. Program klaster pertama yakni program bantuan dan jaminan sosial yang didalamnya terdapat berbagai bentuk, seperti BLT, beras masyarakat miskin (raskin); kemudian bantuan oprasional sekolah (BOS) dan program keluarga harapan.

Kemudian program klaster kedua yakni program pemberdayaan atau yang dikenal dengan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang mendorong agar masyarakat mendapatkan lapangan pekerjaan dari bantuan yang diberikan. “Selain Departemen Sosial, PNPM Mandiri ini juga terdapat pada depertemen lain seperti Departemen Pertanian dan Departemen Pekerjaan Umum dengan alokasi dana yang disiapkan sekitar Rp70 triliun untuk seluruh Indonesia,” katanya.

Sedangkan yang terakhir adalah program peningkatan bagi usaha kecil menengah (UKM) dengan dana yang disalurkan oleh bank milik pemerintah sebesar Rp12 triliun lebih tanpa angunan atau yang dikenal dengan program kredit usaha rakyat (KUR), kata Mensos. ( ant )

Tidak ada komentar: